CARA REPARASI TV TABUNG


Diagram Blok Televisi Warna

Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :

Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.

Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima. Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF,mixer dan osilator. Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ. Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.

Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video detektor.

Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).

Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal gambar diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.

Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.

Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektor FM,detektor FM mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.

Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.

Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara vertikal (atas bawah).

AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.

Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).

Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.

Unit Power Suply.   Bagian ini memberikan tegangan/arus-listrik ke bagian-bagian yang telah disebutkan diatas



Cara Kerja Power Supply Tv

Berikut ini penjelasan ringkas tentang fungsi dan cara  kerja power suply sebuah televisi. Power Suply  biasa juga disebut sebagai Regulator Tv.

input jala-jala masuk melewati  fuse, kapasitor bank, dan induktor filter. Kapasitor bank digunakan untuk filter tegangan bolak-balik, umumnya dipakai yang berkapasitas sekira 0.1 uf dan 0.3 uf dan bertegangan di atas 220 Volt ac.

Induktor yang diparalelkan dengan kapasitor bank merupakan rangkaian L-C yang berguna sebagai penyaring noice tegangan bolak-balik. Kemudian melewati rangkaian penyearah atau Dioda. Pada rangkaian penyearah, terdapat juga rangkaian kumparan pendegauss, penyearah tegangan, slow start dan kapasitor tapis. Keluaran terakhir dari rangkaian jala-jala adalah dari induktor, selanjutnya diumpankan ke kumparan pendegaussing dan rangkaian penyearah.

Kumparan pendegauss digunakan untuk mendegauss (menghilangkan sifat magnet permanen) masker bayangan besi pengikat pada tabung televisi dan dipasang di belakang tabung televisi. Kumparan pendegauss hanya bekerja sesaat sebelum termistor menjadi panas. Bila termistor sudah panas, kumparan ini tidak bekerja lagi, biasanya hañya bekerja pada saat televisi pertama kali dihidupkan.

Rangkaian penyearah menggunakan empat diode dengan sistem jembatan. Pada setiap diode dipasang satu kapasitor tapis tegangan ac. Tegangan yang telah diratakan oleh diode selanjutnya ditapis oleh kapasitor power dengan kapasitas 100 uf/450 V dc—440 uf/450 V dc.

Tegangan pada kaki kapasitornya secara umum sebesar 250 V dc—350 V dc. Tegangan sumber ini akan dimanfaatkan sebagai sumber utama dalam rangkaian Power Suply Tv dan diumpankan ke rangkaian penguat Power Suply Tv.

Disitu terdapat Slow start umumnya terdiri atas sebuah resistor dengan nilai  4,7 Ohm/10 Watt  sampai dengan 39 Ohm/15 Watt. Ada juga yang ditambah dengan relay sebagai pengaman resistor tersebut dari kerusakan.

Fungsi resistor slow start adalah untuk membatasi pengisian kapasitor power agar tidak terjadi pengisian secara cepat. Jika terjadi pengisian secara cepat, akan terjadi kelebihan beban dan MCB meteran listrik yang berdaya 450 Watt akan membalik.

Sebenarnya, untuk pengguna yang memakai daya MCB di atas 900 Watt, slow start tidak perlu dipasang karena bekerjanya hanya sesaat, untuk mengisi kapasitor power saja. Setelah kapasitor terisi slow start tidak bekerja lagi.

Rangkaian penguat power supply terdiri atas sebuah transistor penguat dan osilator. Ada sebagian rancangan televisi yang telah menyatukannya ke dalam sebuah IC atau dapat juga disebut STR. Pada dasarnya STR terdiri atas sebuah transistor penguat dan rangkaian osilator power Suply  yang digunakan untuk mengatur tegangan output pada transcooper. Tegangan pada output transcooper dibuat sestabil mungkin walaupun tegangan input yang bersumber dan jala-jala listrik turun naik (tidak stabil).

Rangkaian output power Suply  merupakan akhir dari proses yang terjadi pada Regulator  Tv. Jika rangkaian ini bekerja dengan baik, akan tersedia tegangan yang dibutuhkan oleh blok rangkaian masing-masing

Untuk rangkaian IC Program, setelah diturunkan menggunakan IC7805 untuk menstabilkan tegangan 5 Volt.  Untuk IC utama/induk, setelah diturunkan menggunakan IC 7809 dan IC 7805. Tegangan catu IC Program dan IC Utama tidak mutlak 5 volt atau 9 Volt. Tergantung pada spesifikasi setiap IC. Ada kalanya tegangan 12 V dc digunakan untuk driver IC vertical  sebagai tegangan pembias agar IC Vertikal bekerja.

Output  Tegangan 16 V DC

Tegangan catu 16 V dc pada rangkaian Power Suply Tv digunakan untuk rangkaian IC Suara (sound amflifier). Tegangan untuk IC Suara bergantung pada jenis IC yang digunakan.

Tegangan 26 V dc digunakan untuk rangkaian vertikal. Namun saat rangkaian sedang bekerja, tegangan lazimnya terbaca hanya 24 V dc. Umumnya, tegangan 24 V dc berasal dari Flyback / FBT. Namun, ada beberapa model Power Suply yang menyediakan tegangan catu 24 V dc dari power Suply .

Untuk TV 14” – 21” tegangan rangkaian vertikal rata-rata 24 V dc, 29 ke atas biasanya tegangannya lebih tinggi

Tegangan catu 115 V dc— 130 V dc digunakan untuk catu rangkaian FBT (Fly Back), catu voltage tuning, dan catu driver horizontal.

Catu voltage tuning dan tegangan 115 V dc diturunkan menjadi 33 V dc melalui sebuah resistor 15K Ohm dan diode zener (lihat rangkaian tuning)

Tegangan catu untuk driver horizontal sekitar 30 V dc—60 Vdc saat rangkaian bekerja (lihat rangkaian defleksi horizontal).

Sebagian pabrik merancang Power Suply Tv yang mengeluarkan tegangan sebesar 180 V dc yang digunakan untuk catu matrik (rangkaian input CRT)

Untuk rancangan power Suply  di atas, tegangan catu 180 Vdc tidak ada, tapi tegangan ini disediakan oleh Flyback /FBT


           Contoh Bagian Power Supply Model Lama                                         Contoh Regulator TV


Langkah-langkah Reparasi TV :
          .

            Pertama,buka box tutup belakang. Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total, lebih baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya agar lebih leluasa  untuk membolak-balik mesin televisi tsb. Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen dan pengukuran tegangan. Hati-hati melepas mesin TV tersebut , kabel kop flyback yang berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu ( jangan dipegang kopnya sebelum dibuang tegangannya). Sebelum dilepas buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada kop flyback. 

Caranya: Siapkan kabel tester. Jika masih ada sisa tegangan di dalam cop flyback, tempelkan jack kabel tester hitam ke ground yang ada per-nya melingkari tabung, kemudian selipkan tempelkan ujung kabel merah tester ke dalam cop.

Jauhkan tangan dari ground tabung maupun pada mesin ketika sedang melakukan pembuangan tegangan flyback ! Untuk memastikan muatan apakah masih ada atau tidak gunakan tespen ketika akan mengangkat cop. Lakukan dengan hati-hati!

Gambar diatas adalah contoh cara membuang tegangan yang masih tersisa pada kop flyback
Gambar diatas adalah contoh cara melepas kop flyback dgn tespen


Perlu diketahui,  meskipun TV sudah keadaan mati, komponen pada bagian regulator/ power supply yang masih menyimpan sisa tegangan adalah Elco 450 volt. Buang muatan di elco 450V yang berada pada bagian regulator ini. Elko ini bertindak memfilter tegangan dari dioda bridge 220v, dan menstabilkan tegangan menjadi 300VDC.

Jika regulator mengalami masalah, Elco ini masih menyimpan tegangan. Misalnya ketika transistor demper regulator mati. Jika regulator normal maka elco ini tidak menyimpan tegangan secara penuh, meski TV dalam keadaan mati.

Jadi, Elco ini bisa menjadi pertanda baik dan tidaknya rangkaian regulator/AC-Mati. Apabila menemui TV mati total maka berhati-hatilah karena bisa jadi Elco ini masih menyimpan tegangan 300V. Cek dulu menggunakan Volt Meter DC untuk lebih amanya. Kemudian setelah dicek jika masih ada muatan maka, buang dulu muatannya dengan cara menggunakan solder atau carger HP. Shortkan dengan cara, menempelkan streker solder ke kaki elco antara + dan -tersebut. Diamkan streker menempel di kaki komponen sampai tegangan benar-benar habis. Jika sudah coba ukur lagi pastikan elco tidak ada sisa muatan lagi.

Perlu diketahui juga bahwa komponen yang masih menyimpan tegangan meski TV sudah keadaan mati adalah Elco 250 V pada bagian pemfilter tegangan 180V/tegangan RGB, B+115V penyuplay flyback.

Berikut ini cara untuk membuang sisa muatan tegangan dengan aman.

Membuang sisa muatan tegangan pada elco 180V. Cara yang digunakan sama namun posisinya berbeda yaitu terletak di blog RGB. Ketika menemui TV mati, jangan menyentuh blog RGB yang terletak di ujung tabung, sebelum memastikan tegangan apakah masih ada atau tidak. Cek dahulu menggunakan multimeter VDC. Cara membuang muatan sama dengan elco 450V, yaitu dengan menggunakan carger hp atau solder dengan menempelkan streker ke kedua kaki elco (+) dan (-). Sampai benar-benar habis. Cara ini juga berlaku pada elco B+115 V

Setelah kop terlepas, lepaslah rangkaian blok RGB yang menancap pada leher tabung,hati-hati lah dalam melepas soketnya, karena kalau kaki katoda tabung sampai patah atau kaca leher tabung pecah,maka  harus mengganti tabung


Gambar diatas adalah contoh melepas bagian RGB dari katoda tabungnya.Yang warna putih tsb adalah soket katoda.
Gambar dibawah ini adalah contoh mesin TV yang sudah dilepas dari tabung yang akan diperbaiki dalam kondisi Mati Total


Langkah berikutnya bersihkan debu-debu yang ada sampai bersih begitu juga juga kotoran yang menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap atau bisa juga alkohol. Caranya, teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi lalu gosok dengan sikat sampai bersih.
.

Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian kita jika mesin televisi hidup.Karena jika mesin televisi hidup, flyback ini akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV. Sangat berbahaya jika terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel horizontal sudah dilepas maka sudah aman. Yang penting berhati-hati dan selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi, jangan sampai terletak diatas/dibawah mesin TV. Kop flyback tsb harus diletakkan jauh sepanjang kabel kop dan menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas lebih aman (posisi ini jika Transistor panel horizontal sudah terpasang, jika tidak terpasang tidak apa-apa).
Sesudah itu letakkan mainboard mesin TV diatas meja dan hubungkan ke  listrik.


Langkah selanjutnya adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya. Apabila tegangan 220V normal & sekring normal, berikutnya cek tegangan pada elko 400VDC, jika tidak ada tegangannya periksalah dioda bridge nya atau 4 dioda penyearahnya, mungkin ada yang rusak.


Jika tegangan pada elko 400V sudah ada ( tegangannya sekitar 250-300VDC) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.

Apabila tegangan 110VDC tidak ada, periksalah satu persatu daerah sekunder power supply saja. Atau lakukan penyolderan ulang pada bagian yang dicurigai, lalu coba hidupkan.Jika belum keluar tegangan B+ 110V, lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder power supply. Gambar dibawah ini adalah contoh blok sekunder power supply.



Sekali lagi untuk keamanan, jika memperbaiki power supply lepaskan dahulu transistor panel horizontal. Hal ini penting untuk menghindari kelalaian, karena jika power supply sudah hidup dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.

Dibawah ini contoh transistor horizontal output ( Panel ) yang harus dilepas



Selama memperbaiki power supply, cabut/sedot  dahulu solderan B+  pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar tidak terbebani oleh flyback. Apabila tidak dilepas solderannya juga tidak apa-apa, karena flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum terpasang. Namun hal tersebut penting juga, karena untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet atau tidak. Jika konslet maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan kaki B+ flyback. Dalam hal ini secara langsung kita mengetahui bahwa  flyback sudah konslet.

Gambar dibawah ini contoh pin B+ yg perlu dilepas
.

Apabila tegangan B+ belum keluar, langkah selanjutnya mengukur komponen aktiv dahulu, seperti transistor{Tr}, semua diukur satu persatu, jika menemukan  ada yang rusak gantilah dengan yang baru.

Langkah selanjutnya, jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal, periksalah dioda Zener 110V. Dioda Zener tersebut bentuknya besar seperti dioda 3A. biasanya zener ini putus, dan dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.


Kemudian misalnya B+ belum keluar juga, padahal komponen aktiv seperti Transistor, dioda semua sudah dicek normal, periksalah Resistor{R}, biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power supply dari elko 400V putus, nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah, Gantilah kedua Resistornya. R ini nilainya 120K  ada 2 biji seperti pada gambar dibawah ini
.


Pada Power supply televisi, untuk transistor output  tidak semuanya  memakai Transistor, tapi ada yang memakai STR atau SMR. STR adalah IC {Integrated Circuit} didalamnya juga transistor 2 buah dan ada Resistor. Jika STR ini  rusak maka R disekitar biasanya rusak, putus atau mulur. Kalau kita mengganti STR maka sekalian R nya diganti agar kerja STR sempurna.
Jika ada televisi dihidupkan tapi listrik langsung mati atau jeglek biasanya power supply pasti rusak bagian primernya.
Ada 4 faktor penyebab diantaranya  panel regulator rusak/konslet (Transistor,STR),dioda bridgenya konslet, bisa juga kapasitor milar 250V konslet atau Elko 400V konslet.Seperti gambar dibawah ini adalah regulator bagian primer.


Jika tegangan sekunder sudah ada,berikutnya ukur dan atur trimpot B+, tegangan rata-rata 110-115 Vdc. Dan ukurlah tegangan keluaran B+  yang lain sesuai standard.

Syarat agar mesin televisi bisa hidup harus ada tegangan power supply,osilator horizontal,driver horizontal,output horizontal, B+ vertikal dan output vertical, tegangan heater,tegangan screen(G2), tegangan video output dan tegangan RGB. Diantara bagian-bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini ibarat jantungnya dan harus hidup duluan baru yang lainnya.

Berikut ini penjelasan mengenai tegangan pada bagian-bagian tersebut :

  • Power supply                      : 110V-115 Vdc

  •  B+ IC program                   :  5 Vdc

  • B+ IC osc                           :  12 Vdc {Teg untuk IC tsb}

  • Colektor driver horizontal :  50 Vdc {colector Tr driver horz}

  • H-Out                                  :  0,2 Vdc {dari  IC osc ke Basis Tr driver Ho}

  • V-Out                                   : 0,2 Vdc

  • Out Trafo IT                       :  0,5 – 2 VAC

  • B+ IC vertikal                      : 24Vdc {teg utk  IC vertikal tsb)

  • Output vertikal                    : 12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}

  • B+ Audio                             : 16 Vdc

  • B+ Tuner                             : 12 Vdc  ada juga yg  5 VDC

  • Heater (Filament)              :  6 VAC

  • Screen (G2)                       :  250 V – 500 Vdc

  • RGB {katoda}                     : 90 V – 125 Vdc

  • Video output                       : 180 Vdc {dari flyback}

  • Program                               : 5 Vdc {teg B+ untuk IC program}

Jika tegangan dari power supply semua normal, selanjutnya yang penting adalah harus menghidupkan bagian horizontal dahulu. Mulai dari osilator, driver dan output horizontal.

Untuk bagian yang lain belakangan. Secara cepat dan praktisnya langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal ( dari trafo IT yg menuju basis TR horizontal out) harus ada sekitar 0,5-2 VAC (wajib ada). Kalau tegangan basis ini sudah ada berarti mesin tersebut sudah hidup, dan tidak perlu mengukur mulai dari osilator.

Gambar berikut ini adalah tegangan 0,5 - 2 VAC yg wajib ada dari trafo IT ke basis TR horizontal.


Jika tegangan dari trafo IT yang menuju Basis TR horizontal out tidak ada, maka mesin televisi tidak mungkin hidup. Pemeriksaan harus diurut mulai dari osilator sampai output horizontal. Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup . Disinilah baru pasang transistor output horizontal  yang dilepas tadi, tetapi ukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan mesin TV siap dicoba.

Dibawah ini adalah contoh IC osilator TA8690AN dan data pin :

IC ini biasa di pakai pada mesin TV Goldstar dan Akari :



Gambar diatas  yang tulisan kuning adalah data pin IC osilator poin-poin penting yang sering di cek oleh para bengkel TV.Ada V-Out,H-Out,H-Vcc,RGB Out,Chroma dan Vcc.Karena poin-poin tsb adalah peran yang terpenting dalam IC tsb. Kita harus tau maksud kode-kode IC itu dan besarnya tegangan pada bagian tsb

Langkah-Langkah Pengukuran Tegangan TV

Sebelum mengecek tegangan TV, Buka penutup belakang TV dan buang dulu sisa muatan seperti pada petunjuk awal.  Selanjutnya cabut mesin TV untuk dikeluarkan dan dibalik posisinya agar mudah untuk mengecek semua tegangan mesin TV. Pada pengukuran tegangan, posisi mesin TV keadaan terhubung ke tabung CRT.

Sebelum mesin TV dibalik, catat semua IC untuk mengetahui jalur kaki-kakinya, dan beri tanda pada mesin TV poin mana saja yang akan di tes.

Mengukur tegangan tv dimaksudkan untuk mengetahui penyebab kerusakan tv dengan melacak tegangan yang tidak normal untuk menentukan tindakan perbaikan.

Cara mengukur tegangan tv dengan menggunakan multitester/avo meter:

  • Cek tegangan AC 220v. Untuk pengukuran ini atur posisi multitester pada pengukuran AC.
  • Arus tegangan AC masuk ke power supply atau regulator, melewati 4 diode bridge dan masuk ke Elko 400v dimana keluaran Elko ini sekitar 300v DC. Ukur keluaran elko ini dengan multitester posisi DC. Gunakan ground yang ada di power supply itu. Hati2 jangan sampai kena tangan. Blok ini berbahaya karena mengandung tegangan AC dan jangan sekali2 meraba-raba.
Berikutnya tempelkan jack kabel tester hitam ke ground yang ada per-nya melingkari tabung CRT, atau ke jalur ground negatif pada mainboard mesin tv disekitar bagian trafo Switching. Lalu gunakan kabel merah untuk mengukur tegangan positif. Atur multitester dalam jangkah untuk pengukuran tegangan DC yang diperlukan dan ikuti langkah-langkah dibawah ini.

          Tegangan yang ke flyback biasanya distabilkan dengan Elko 160v – 200v
  • Pada TV  14"- 21", tegangan 110v terdapat pada kaki/pin B+ Flyback/FBT di jalur yang menghubung ke Elco 160v
  • Pada TV  25"-29", tegangan 130v terdapat pada kaki/pin B+ Flyback/FBT di jalur yang menghubung ke Elco 160v. Tegangan 110v ini diolah oleh Flyback menghasilkan keluaran 180v
  • Tegangan 180v terdapat pada kaki +/positif elko 250v di PCB RGB di belakang tabung.
  • Tegangan 12v terdapat pada kaki paling kanan IC 7812.
  • Tegangan 5v terdapat pada kaki paling kanan IC 7805.
  • Tegangan 33v terdapat pada kaki Tuner blog, cari yang ada tulisan B+

Sedangkan untuk tv cina, gunakan ground di mainboard mesin TV untuk menempelkan probe kabel hitam multi tester agar hasil pengukuran lebih akurat.


Cara mengukur Tegangan Transistor / Bagian Horizontal

Urutan mengecek Transistor atau bagian Horizontal sebagai berikut  dengan posisi mainboard dibalik

Ukur B+ di kaki flyback :

  • Setel multimeter untuk pengukuran DC
  • Mesin TV terhubung ke tabung
  • Selipkan probe hitam di ground yang melingkar di tabung atau pendingin transistor horizontal
  • Letakkan dahulu probe merah ke B+ flyback
  • ON kan TV sebentar untuk mengukur tegangan B+ 110 / 130 Volt DC, kemudian matikan power TV. Input tegangan ini berasal dari regulator melewati resistor menuju kaki flyback B+ yang ada Elkonya 160V
  • Ingat, sebelum TV di ON kan, letakkan dahulu kabel probe merah ke titik yang akan diukur.
Ukur Output kaki flyback yang ada hubungannya ke kolektor transistor horizontal.
  • Letakkan probe merah.
  • ON kan TV sebentar untuk mengukur tegangan, 110 – 130V DC.
  • Matikan power TV
Ukur kaki kolektor transistor horizontal
  • Letakkan probe merah
  • ON kan TV sebentar untuk mengukur tegangan, 110 – 130V DC
  • Matikan power TV
Ukur Basis transistor horizontal
  • Setel multimeter untuk pengukuran AC
  • Letakkan probe merah di Basis Transistor
  • ON kan TV sebentar untuk cek tegangan, tegangan disini sekitar 0 - 2 volt AC. Pengukuran disini untuk mengecek sinyal di Basis Transistor horizontal.
  • Matikan power TV
Ukur input trafo yang mensuply transistor drive horizontal
  • Setel multimeter ke pengukuran DC
  • Letakkan probe merah
  • ON kan TV sebentar untuk mengukur tegangan disini, sekitar 24-25 Volt DC. Tegangan kolektor transistor  horizontal drive berasal dari Trafo ini.  Kalau belum di ON kan sudah ada tegangan, kemungkinan ada elko sekitar transistor drive yang bermasalah

Ukur kolektor transistor drive horizontal

  • Letakkan probe merah untuk mengukur tegangan

Ukur basis transistor drive horizontal

  • Setel multimeter ke pengukuran AC
  • Letakkan probe merah. Tegangan disini berasal dari ic horizontal osilator
  • Tegangan 0 -2 Volt AC

Mengukur Flyback / FBT

Cara mengukur tegangan Flyback dalam hal ini adalah:
  • Pada pin Flayback/FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v
  • Pada pin Flyback/FBT Vcc filament/heater sekitar 5v sampai 5,5v AC.
  • Pada pin Flyback/FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada multi tester 1000v DC, disarankan untuk yang ini tidak usah diukur !!.
  • Pada pin Flyback/FBT tegangan Focus +/- 600v DC
  • Pada pin Flyback/FBT tegangan Screen +/- 400v DC
Pada jenis tv tertentu untuk tegangan RGB 180v mengambil dari kaki/pin out Flyback, dan ada juga yang berasal dari power suply tv. Demikian juga untuk tegangan vertikal 24v sampai 46v,  12v sampai 18v
 

Bagian flyback terbagi menjadi 3 bab diantaranya : Bagian primer. Bagian sekunder serta Bagian yg terpisah antara primer dan sekunder yaitu : ABL, Screen, Fokus dan KOP flyback.

Bagian primer flyback 

1. HOT atau biasa disebut Colector, merupakan pin yang terhubung langsung dengan transistor penguat horizontal bagian kolektor. Pada saat Flyback bekerja kaki ini akan menghasilkan tegangan tinggi. Berhati hatilah ketika cek kaki pin tersebut.

2. Dioda dumper : Pin ini terhubung dengan dioda dumper. Tidak semua flyback mempunyai kaki ini karena tiap flyback kakinya berbeda-beda. Sesuai namanya pin ini terhubung ke dioda dumper dan biasanya terdapat pada TV yang memiliki rangkain EW (East West), tetapi tidak semua flyback memiliki pin ini karena kebanyakan sudah satu paket dengan transistor horizontal.

3. B+ : Pin ini terhubung dengan tegangan B+ 55v dan FET IRF630. Pin ini untuk tegangan kerja flyback. Jika tegangan B+ tidak masuk maka flyback tidak akan bekerja dan monitor tidak bisa menyala. Kaki pin ini terhubung langsung ke power supply atau regulator utama yang merupakan tegangan untuk syarat kerja flyback. Pin ini terhubung ke power supply positif, Jika tengangan yang masuk ke B+ ini tidak normal maka akan mengganggu kinerja sirkuit horizontal. Kaki pin ini terhubung langsung ke power supply atau regulator utama yang merupakan tegangan untuk syarat kerja flyback. Jika tidak ada tegangan yang mengalir ke pin ini maka FBT tidak akan bekerja

Bagian sekunder flyback

1. Ground : Pin ini Terhubung dengan ground monitor.
2. AFC : Automatic Frequency Control, merupakan kaki pin FBT yang berfungsi untuk mengatur atau menstabilkan frekuensi osilator atau osilasi dari ic atau transistor horizontal. Pin ini terhubung ke sikuit AFC/FBP biasanya di IC Chroma. Fungsinya sebagai pengunci frekwensi osilator horizontal. Jika AFC ini tidak stabil maka gambar tidak akan normal dan warna pun hilang, 
3. G1 : Pin ini terhubung dengan dioda dengan posisi terbalik sehingga keluarannya yakni tegangan minus. G1 berfungsi menarik electron yang dihasilkan dari Katoda CRT dan kemudian menyalurkannya kepada G2 atau tegangan screen. G1 normalnya adalah tegangan Negative. Jika terjadi hilangnya tegangan Negative dari G1 maka tampilan gambar akan menjadi sangat terang disertai dengan Garis garis melintang pada layar, dan terkadang Monitor pun akan meresponse menjadi Shutdown Mode

Bagian terpisah Flyback

1. ABL (Automatic Brightness Liminter) Pin ini terhubung ke sirkuit ABL biasanya di IC Chroma, selain itu pin ABL ini terhubung HV (kop FBT) melalui beberapa buah dioda tegangan tinggi yang di seri. Fungsinya untuk mengatur dan membatasi level sinar elektron (brightness) yang menuju ke blok RGB secara otomatis. Tegangan ABL ini sangat tinggi karena secara tidak langsung rangkaian ABL ini terhubung dengan kop flyback lewat komponen penyearah atau dioda. Jadi berhati hatilah saat pengukuran pada kaki pin tersebut.

2. Focus. Pin ini terhubung ke CRT (G3/G4) dan fungsinya untuk mengatur fokus gambar.   Bagian fokus merupakan sebuah adjustable yang dapat diatur untuk mengatur fokus dari gambar tv, biasanya tv yang dipasang fbt baru, pada pertama kali dinyalakan gambar tv akan buram dan tidak fokus, kita dapat mengatur adjustable tersebut hingga tv fokus dan gambar tidak kabur. Pada bagian focus adjustable ini mempunyai kabel yang sering disebut atau dilambangkan dengan code G3/G4


3.Screen. Pin ini terhubung ke CRT (G2).  Screen merupakan adjustable untuk mengatur gelap terang layar tv. Screen adjustable ini mempunyai kabel yang terhubung langsung ke kaki tabung CRT yang ada di bagian belakang dan fungsi nya adalah untuk mengatur seberapa kuat cahaya terang yang ditampilkan. Kabel ini sering disebut atau dilambangkan dengan kode G2.

 4. Kop Anoda
Bagian ini merupakan bagian penyalur tegangan tinggi dari FBT ke tabung CRT, sehingga tabung crt dapat menembakan elektron ke layar, tegangan kop ini bisa sampai 30kV, tergantung seberapa besar tabung CRT. Biasanya bagian ini sering mengalami kebocoran hingga menimbulkan percikan api. Bagian ini tidak boleh diukur tegangan meskipun tv dalam keadaan mati.


Cara Mengukur tegangan Flyback

Letakkan probe hitam di Ground

  • Colector atau HOT diukur di kaki pin Flyback 110 Volt DC

  • B+ diukur di kaki pin Flyback 110 Volt DC

  • 24 Volt untuk IC Vertical,diurut dulu dari Pin Flyback 24V sampai melewati Dioda. Kemudian dititik itu diukur dengan pengukuran DC

  • Pin Flyback 12 Volt diurut dulu sampai melewati Dioda. Kemudian dititik itu diukur dengan pengukuran DC

  • Pin AFC dicek dengan pengaturan AC, 20 Volt AC

  • 180 Volt pada pin Flyback diurut dulu sampai melewati Dioda. Kemudian dititik itu diukur dengan pengukuran DC

  • H atau HEATER,  diurut dulu sampai melewati Resistor. Kemudian dititik itu diukur dengan pengukuran AC, tegangan sekitar 5 Volt AC

  •  ABL  diukur langsung dikaki Flyback, Set pengaturan ke AC, 30-40 Volt AC

Ciri-Ciri atau Gejala Jika FBT ( Flyback ) Rusak atau Konslet

  • Dumper/Demper Horizontal Short. Jika damper horizontal short biasanya hal ini disebabkan karena FBT yang rusak, dengan catatan yoke dalam kondisi sehat.

  • Tegangan B+ penyuplai FBT Drop.  Untuk mengetahui apakah benar tegangan B+ drop dikarenakan FBT yang short, bisa cek tegangan B+ pada jalur FBT dengan melepas kaki B+ FBT terlebih dahulu, jika setelah solderan pin B+ dilepas terdapat tegangan normal, berarti FBT benar benar rusak, bila tegangan tetap down maka kerusakan bukan terjadi karena FBT.

  • Body Flyback Menggelembung, Bengkok, Retak, Berlubang Kecil, atau ada bekas lelehan. Bila terjadi seperti itu harus mengganti flyback dengan yang baru.

  • Kop dan Ground terhubung singkat. Tes kop dan ground menggunakan X10 pada multi tester, jika ada kebocoran berarti FBT telah rusak.

  • Transistor Horizontal Short, jika diganti dengan baru akan short lagi dan lagi.

  • Tegangan FBT bocor, sehingga mengeluarkan suara pletek pletek seperti petir. Biasanya arus yang bocor menimbulkan suara pletek pletek seperti petir disekitar FBT, arus yang bocor biasanya disebabkan oleh 2 kemungkinan, pertama arus penyuplai FBT meningkat tajam, kedua fbt rusak. Harus mengecek pin penyuplai tegangan ke FBT apakah normal atau tidak, jika normal berarti FBT rusak.

  • Layar TV redup dan tidak fokus meskipun adjuster sudah diatur

Hal tersebut juga dapat mengindikasikan bahwa Flyback rusak, biasanya pada kondisi ini FBT sudah ada di fase setengah mati, namun dengan catatan elco B+ dan socket RGB masih dalam keadaan baik.

  • Tidak ada Tampilan atau ( No High Voltage ). Layar TV tidak mau mengeluarkan gambar atau blackscreen.

  • FBT mengeluarkan suara berderik yang sangat keras.Biasanya juga berbunyi seperti tik tik tik, hal tersebut terjadi karena konslet yang terjadi pada bagian dalam FBT.

  • Gambar terdistorsi, biasanya bagian bawah layar terpotong beberapa cm. Hal ini dipengaruhi IC Vertikal yang teganganya disupply oleh FBT.

Mengenal Pin pada Socket RGB


Disini ada tiga macam jumlah pin yang menempel dibelakang tabung :

Socket RGB 7 pin dan 1 Focus

  1. KB ( Blue ) 180 Volt DC
  2. Heater – ( Negatif )
  3. Heater + ( Positif ) 6 Volt AC
  4. Ground
  5. KR ( Red ) 180 Volt DC
  6. G2 Screen
  7. KG ( Green ) 180 Volt DC

Nilai tegangan KB, KG dan KR harus sama, Jika tidak sama maka warna tidak akan sempurna. Jika terjadi kerusakan salah satu warna kemungkinan ada kerusakan transistor atau resistor disekitar blok RGB tersebut.


Socket RGB 9 pin dan 1 Focus

  1. Bisa kosong atau bisa Ground

  2. Ground

  3. KG ( Green ) 180 Volt DC

  4. G2 Screen

  5. KR ( Red ) 180 Volt DC

  6. Heater

  7. Heater

  8. KB ( Blue ) 180 Volt DC

  9. Ground atau bisa tidak digunakan

Socket RGB 11 pin dan 1 Focus

  1. KB ( Blue ) 180 Volt DC

  2. Ground

  3. Ground

  4. Heater

  5. Heater

  6. KR ( Red ) 180 Volt DC

  7. Ground

  8. G2 Screen

  9. Ground

  10. KR ( Red ) 180 Volt DC

  11. Ground

Cara mengukur tegangan Defleksi yoke/konde

Dari yoke horisontal = Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v dengan colok pena merah di pindahkan di output dan di gunakan seperti pada dB meter.
Dari yoke vertikal 24/DC, untuk IC tegangan 120v/AC (menggunakan dB meter)

Defleksi Yoke adalah salah satu komponen televisi yang fungsinya untuk pembelok sinyal elektron yang dipancarkan untuk ditampilkan ke layar CRT TV, sinyal elektron yang ditembakkan ini dibelokkan secara horizontal (kanan-kiri) dan vertikal (atas-bawah). Elektron yang ditembakkan ke layar ini bertabrakan dengan fosfor sehingga terbentuklah cahaya di layar TV. Karena secara fungsinya adalah membelokkan elektron secara horizontal dan vertikal maka deflection yoke ini juga terdapat 2 gulungan yaitu gulungan horizontal dan gulungan vertikal. Biasanya pada kebanyakan yoke, gulungan horizontal terdapat di bagian dalam sedangkan gulungan vertikal terdapat di bagian luar, lebih jelas nya bisa dilihat gambar dibawah ini :



Gulungan-defleksi-yoke jika didalam rangkaian TV ditunjukkan digambar dibawah ini

Secara garis besar urutan gulungannya seperti gambar dibawah ini :

Kebanyakan tetapi tidak semuanya, gulungan defleksi horizontal selalu ditandai dengan kabel berwarna Merah-Biru sedangkan pada defleksi vertikal biasanya ditandai dengan kabel warna Hijau-Kuning. Sinyal untuk defleksi horizontal diperoleh dari tegangan/ pulse horizontal yang dikuatkan ratusan kali lipat pada trafo flyback (FBT). Untuk vertikal diambil dari penguat vertikal / IC vertikal, untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

Deflection yoke pada dasarnya saat perakitan di pabrik sudah distel berbarengan dengan magnet konvergen yang sama sama diletakkan di bagian leher tabung. Jika terjadi kerusakan dan melakukan penggantian harus distel ulang posisinya supaya tampilan gambar pas dengan layar tv.

Beberapa kerusakan deflection yoke yang sering terjadi serta gejala yang timbul pada TV :

  • Gambar menyempit kanan kiri
  • Bentuk gambar menjadi oval

  • Gambar garis horizontal

  • Gambar berbentuk gelombang datar

  • Transistor horizontal overheat

  • Transistor horizontal jebol terus

Dari kerusakan diatas ada beberapa gejala kerusakan tv yang mirip dengan Tv rusak vertikal.

Cara mengukur defleksi yoke / deflection yoke untuk menentukan rusak atau tidak.

Jika diukur hambatan dengan Multimeter tentunya nilai resistansi yoke berbeda beda tergantung ukuran TV 14, 21 atau 29 inch. Umumnya hambatan kumparan horizontal nilainya lebih kecil yaitu kisaran 1,2 sampai 5 Ohm. Sedangkan kumparan defleksi vertikal memiliki nilai resistansi 14 sampai 17 Ohm.




Make a free website with Yola