CRESCENDO AMPLIFIER

Penguat Klas Atas 2 x 140 Watt  


Penguat akhir stereo MOSFET simetrik / komplementer yang kuat ini mampu memberikan 2 x 140 watt kepada beban 8 ohm dalam jangkah frekuens cukup lebar dengan cacat sangat rendah. Penguat akhir ini dapat dilengkapi dengan kelengkapan tambahan, termasuk proteksi DC keluaran, tundaan penswitan dan termometer keping pendingin. 

Pembelahan lewat tengah tengah dari skema blok penguat akhir jelas sekali tampak kesemetrikannya

Pencatu daya untuk penguat akhir. Lebih diutamakan trafo inti cincin. Dapat memilih antara yang ringan (yang ringan 600 VA), dan yang berat (2 x 500 VA) Untuk tiap tegangan catu dan tiap kanal minimal 4700 uF, maksimal 10.000 uF. Dianjurkan untuk menambahkan pengaman DC dan rangkaian tunda


Daya Keluaran : 140 watt pada 8 ohm dengan pengemudian penuh yang berbarengan dikedua kanal dengan cacat larasan tidak melampaui 0.01% (-80db) dalam daerah frekuensi 20...20.000 hz (Total 280 watt).

180 watt pada 4 ohm dengan pengemudian penuh yang berbarengan dikedua kanal dengan cacat larasan tidak melampaui 0.01% (-80db) dalam daerah frekuensi 20...20.000 hz (Total 360 watt).

Maksimal 180 watt per kanal pada 8 ohm

Maksimal 250 watt per kanal pada 4 ohm

Kepekaan masukan : 1 volt-ef untuk 130 watt pada 8 ohm.

Impedansi masukan : 25 kilo-ohm

Karakteristik frekuensi : 4...50.000 hz +0 -3 db (dengan resistansi sumber 600 ohm)

Faktor Redam : 100

Gelinciran keluaran : Kurang dari +/- 20mV-DC


Daftar Komponen Pencatu Daya

Tr1, Tr2 = Trafo, 2 x 25V /6A atau 2 x 50 V/5A.                    F3, F4   = Sekring 2A atau 2,5A lambat.                              B1, B2  = Sel jembatan B80C10.000 model blok logam           C17, 18, 19, 20  = Elko 4700...10.000 uF /80...100 V (atau C17, C19 = 10.000 uF/ 100V ; C18, C20 ditiadakan)

Dianjurkan elko tipe cilinder dengan sambungan bersekrup.

 Cara merakit :

Sisihkanlah T11...T14 dan R23...R26. Pasanglah R27...R30 berjarak dari papan agar pendinginannya lebih baik. Kontak-kontak listrik antara ujung-ujung L1 dan R31supaya yang baik agar faktor redamnya tidak menjadi lebih jelek. Setelah terpasang taruhlah P1 pada kedudukan nolnya, kekiri, melawan jarum jam.

Pasanglah soket untuk T1...T4, lalu pada soket itu tanamkan T1...T4. Keping-keping pendingin untuk T8 dan T10 harus berdiri. Keping pendingin T10 tidak boleh berkontak dengan terminal (logam) terdekat dari C7. Terlebih dulu mengepas lobang yang 3mm sebelum dibor untuk keperluan pemasangan T10. Jangan terlupa titian kawatnya (masa masukan). Sambungan T1...T7 dan T9 yang di "atas" harus sependek mungkin.

Menyusul sekarang pemasangan T11...T14, R23...R26 dan koplingnya kepada keping pendingin. Profil almunium perlu dipotong memanjang menurut ukuran dan dibor.

T11...T14 harus terpasang terisolasi dari logamnya. Tiap MOSFET supaya diberi keping isolasi mika T0-3. Dua baut M3 x 15mm, beserta mur-murnya. Cincin (ring) 2 x 2 dengan pegas (spring washer). Pada tiap baut disarungkan kaus minyak diameter 4mm.

Setelah MOSFET terpasang periksalah dengan multimeter untuk meyakinkan bahwa almunium tidak berkontak dengan rumah TO-3 (sumber). Pada gambar layout R23...R26 digambar dengan garis putus-putus, maksudnya karena terpasang dibawah papan.


Pasanglah keempat resistor itu dengan kawat sependek mungkin (maksimal 1cm), sementara badan resistor berjarak beberapa mm dari papan cetak. Cara pemasangannya : potong kawat sepanjang 1 cm dan dibengkokkan kedepan.
Sambungan kesatu dibuat untuk sementara, sambungan kedua disolder, lalu sambungan kesatu disolder pula.
Sekarang papan cetak plus profil siku-siku dikeping pendingin besar.
Pakailah hanya satu titik nol sentral - yang terbaik adalah titik temu elko-elko C17...C20.

Semua hubungan nol dari penguat disambungkan kesitu, jadi sambungan nol dari pencatuan kedua cetakan dan sambungan-sambungan nol dari jalan keluar pengeras suara.Kemudian titik nol sentral itu dihubungkan kepada kotak logam.

Pengawatan antara bus-bus masukan dan cetakan supaya dilakukan dengan kabel bercadar (kedua ujung cadar disambungkan).

Ingatlah bahwa polarisasi yang salah pada pemasangan elko dapat menimbulkan ledakan.


 Pengujian dan  Penepatan : 

Tanggalkan sekring F1 dan F2 dan tukarlah masing-masing dengan resistor 10 ohm 1/4 watt. Taruhlah potensiometer penyetel arus stasioner pada minimum ( diputar kekiri)

Kalau kedua resistor tidak mencurigakan panasnya, maka salah satu resistor itu dapat ditukar dengan multimeter (jangkah 3 atau 6 Volt DC. Dengan P1 yang terputar sama sekali kekiri tegangan disini haruslah 0 Volt. Ini akan berubah kalau P1 diputar kekanan. Makin diputar kekanan, P1, tegangan itu makin besar. Tegangan 2 Volt adalah baik.

Matikan penguat, tukarlah kedua resistor dengan sekring F1 dan F2.

Hidupkan penguat. Ukurlah tegangan dijalan keluar penguat terhadap masa. Kalau semuanya baik, tegangan ini tidak akan melampaui 20 mV (plus atau minus)

R27...R30 dianjurkan yang berlilit kawat.

 

Make a free website with Yola